Ayah
62
Tempat Wahyu
Mekah
Surat An-Najm terdiri dari 62 ayat, termasuk golongan surat Makkiyyah, dan diturunkan setelah surat Al-Ikhlas.
Nama "An-Najm" (bintang) diambil dari kata "An-Najm" yang terdapat pada ayat pertama surat ini. Allah bersumpah dengan "An-Najm" (bintang) karena bintang-bintang yang timbul dan tenggelam, yang manfaatnya sangat banyak bagi manusia sebagai pedoman dalam pelayaran di lautan, perjalanan di padang pasir, menentukan peredaran musim, dan sebagainya.
**Pokok-Pokok Isi:**
1. **Keimanan:**
Al-Qur'an adalah wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad dengan perantara melaikat Jibril; kebatilan penyembah berhala; tidak ada seorang pun yang mampu memberi syafaat tanpa izin Allah; setiap orang hanya akan memikul dosanya sendiri.
2. **Hukum-hukum:**
Kewajiban menjauhi dosa-dosa besar; kewajiban bersujud dan menyembah Allah saja.
3. **Lain-lain:**
Nabi Muhammad melihat malaikat Jibril dua kali dalam bentuk aslinya, yaitu ketika menerima wahyu pertama kali dan ketika di Sidratul Muntaha; anjuran agar manusia jangan menganggap diri suci karena hanya Allah yang mengetahui siapa yang bertakwa kepada-Nya; orang-orang musyrik selalu memperolok-olokkan Al-Qur'an.
Surat An-Najm berisi hal-hal yang berhubungan dengan penegasan risalah Muhammad dan Al-Qur'an sebagai wahyu dari Allah, menerangkan kebatilan berhala-berhala yang disembah orang-orang musyrik yang tidak dapat memberi manfaat dan mudharat, dan menerangkan sifat orang-orang yang muhsin. Surat ini juga menyebutkan sebagian hakikat Islam yang tersebut pada suhuf-suhuf Musa dan suhuf-suhuf Ibrahim.
**Hubungan Surat An-Najm Dan Surat Al-Qamar:**
1. Pada akhir surat An-Najm disebutkan hal mengenai hari kiamat, dan pada surat Al-Qamar disebutkan pula hal yang sama.
2. Dalam surat An-Najm disinggung secara sepintas keadaan umat-umat terdahulu, sedangkan pada surat Al-Qamar disebutkan keadaan umat-umat terdahulu yang mendustakan para rasul.