Ayah
85
Tempat Wahyu
Mekah
Surat "Ghafir" terdiri atas 85 ayat, termasuk golongan surat Makkiyyah, dan diturunkan setelah surat Az-Zumar.
Dinamakan "Ghafir" (yang mengampuni), karena ada hubungannya dengan kata "Ghafir" yang terdapat pada ayat ke-3 surat ini. Ayat ini mengingatkan bahwa "Maha Pengampun" dan "Maha Penerima Taubat" adalah termasuk sifat Allah. Karena itu, hamba-hamba Allah tidak perlu khawatir terhadap perbuatan-perbuatan dosa yang telah telanjur mereka lakukan, semuanya akan diampuni Allah dengan syarat memohon ampunan dan bertaubat kepada-Nya dengan sungguh-sungguh serta berjanji tidak akan mengulangi perbuatan-perbuatan dosa itu lagi. Surat ini juga dinamai "Dzit Thaul" (Yang Mempunyai Karunia) karena kata tersebut terdapat pada ayat ke-3.
Dinamai pula "Al-Mu'min" (orang yang beriman), berhubung kata "mu'min" yang terdapat pada ayat ke-28 surat ini. Pada ayat ke-28 diterangkan bahwa seorang dari kaum Fir'aun telah beriman kepada Nabi Musa tetapi menyembunyikan keimanannya di depan kaumnya. Setelah mendengar keterangan dan melihat mukjizat yang dikemukakan oleh Nabi Musa, hati kecil orang itu mencela Fir'aun dan kaumnya yang tidak mau beriman kepada Nabi Musa sekalipun telah dikemukakan keterangan dan mukjizat yang diminta mereka.
**Pokok-Pokok Isi:**
1. **Keimanan:**
Sifat-sifat malaikat yang memikul 'Arsy dan yang berada di sekitarnya; dalil-dalil yang menunjukkan kekuasaan Allah, sifat-sifat Allah yang menunjukkan kebesaran dan keagungan-Nya; ilmu Allah meliputi segala sesuatu; bukti-bukti yang menunjukkan keberadaan hari kebangkitan.
2. **Kisah:**
Kisah Nabi Musa dengan Fir'aun.
3. **Lain-lain:**
Sikap orang mukmin dan orang kafir terhadap Al-Qur'an; permohonan orang-orang kafir agar dikeluarkan dari neraka; peringatan untuk orang-orang musyrik tentang kedahsyatan hari kiamat; anjuran bersabar dalam menghadapi kaum musyrikin; nikmat-nikmat Allah yang terdapat di daratan dan lautan; janji Rasulullah bahwa orang-orang mukmin akan menang terhadap musuhnya.
Surat Ghafir mengemukakan hal-hal yang berhubungan dengan bantahan orang-orang kafir dan pengakuan orang-orang mukmin terhadap Al-Qur'an terutama yang berhubungan dengan ketauhidan, penegasan kebangkitan dan kerasulan. Selain itu, surat ini juga mengemukakan bahwa keadaan orang-orang musyrik akan sama dengan keadaan Fir'aun, Qarun, dan Haman, bila mereka tetap dalam kemusyrikannya.
**Hubungan Surat Ghafir Dengan Surat Fussilat:**
1. Kedua surat ini sama-sama memberikan peringatan kepada orang-orang Quraisy yang mengingkari Nabi Muhammad.
2. Kedua surat ini sama-sama dimulai dengan menyebutkan sifat-sifat Al-Qur'an.