Mekah
surah Al-Kahf

Ayah

110

Tempat Wahyu

Mekah

Surat ini terdiri daris 110 ayat dan termasuk surat Makkiyyah. Dinamai "Al-Kahfi" yang berarti "Gua" dan "Ashhabul Kahfi" yang berarti "Penghuni gua". Kedua nama ini diambil dari kata yang terdapat dalam surat ini pada ayat ke-9 sampai dengan ke-26, tentang beberapa orang pemuda yang tidur di dalam gua bertahun-tahun lamanya. Selain cerita tersebut, dalam surat ini juga terdapat beberapa buah kisah, yang kesemuanya mengandung i'tibar dan pelajaran yang amat berguna bagi kehidupan manusia. Banyak hadits Rasulullah yang menyatakan keutamaan membaca surat ini.

**Pokok-Pokok Isi:**

1. **Keimanan:**

Kekuasaan Allah untuk memberikan hidup kepada manusia di luar hukum kebiasaan; dasar-dasar Tauhid dan keadilan Allah tidak akan berubah untuk selama-lamanya; kalimat-kalimat Allah (ilmu-Nya) sangat luas sekali meliputi segala sesuatu, sehingga manusia tidak akan mampu menulisnya; kepastian datangnya hari kebangkitan; Al-Qur'an adalah kitab suci yang isinya bersih dari kekurangan dan kepalsuan.

2. **Hukum-hukum:**

Dasar hukum wakalah (perwakilan); larangan membangun tempat ibadah di atas kubur; hukum membaca "Insya Allah"; perbuatan salah yang dilakukan karena lupa dimaafkan; boleh merusak suatu barang untuk menghindarkan bahaya yang lebih besar.

3. **Kisah-kisah:**

kisah Ashabul Kahfi; kisah dua orang laki-laki yang seorang kafir dan yang lainnya mukmin, kisah Nabi Musa dengan Khidhir; kisah Zulkarnain dengan Ya'juj dan Ma'juj.

4. **Lain-lain:**

Beberapa pelajaran yang dapat diambil dari cerita-cerita dalam surat ini antara lain tentang kekuatan iman kepada Allah serta ibadah yang ikhlas kepada-Nya; kesungguhan seseorang dalam mencari guru (ilmu); adab sopan-santun antara murid dengan guru; dan beberapa contoh tentang cara memimpin dan memerintah rakyat, serta perjuangan untuk mencapai kebahagiaan rakyat dan negara.

Surat Al-Kahfi dimulai dengan menerangkan sifat Al-Qur'an sebagai petunjuk dan peringatan bagi manusia, dan sebagai peringatan terhadap orang yang mengatakan bahwa Allah mempunyai anak. Semua yang ada di permukaan bumi merupakan perhiasan bagi bumi dan sengaja diciptakan Allah agar manusia memikirkan bagaimana cara mengambil manfaat dari semuanya itu.

Kekuasaan Allah dan betapa luasnya pengetahuan-Nya dikemukakan dalam surat ini dengan menyebutkan kisah Nabi Musa dengan Khidhir dan kisah Zulkarnain. Juga dengan mengibaratkan bahwa seandainya semua air yang ada di bumi dan ditambah lagi sebanyak itu pula dijadikan tinta untuk menulis ilmu Allah, tentu tidak akan mencukupi. Kemudian diterangkan bahwa semua amal orang musyrik tidak diberi pahala di akhirat, sedangkan untuk orang mukmin disediakan Jannatun Na'im.

**Hubungan Surat Al-Kahfi Dengan Surat Maryam:**

1. Kedua surat ini sama-sama mengandung kisah yang ajaib, seperti surat Al-Kahfi mengemukakan kisah Ashhabul kahfi, kisah Musa dengan Khidhr, dan kisah Zulkarnain, sedangkan surat Maryam mengemukakan kisah kelahiran Yahya ketika bapaknya, Zakariya, sudah tua renta dan ibunya seorang perempuan tua yang mandul, dan kisah kelahiran 'Isa tanpa bapak.

2. Bagian akhir surat Al-Kahfi menerangkan tentang ancaman Allah terhadap orang kafir yang mengambil pelindung selain Allah, semua amal mereka sia-sia dan mereka dimasukkan ke dalam neraka, sedangkan pada bagian akhir surat Maryam diulangi lagi celaan dan ancaman Allah terhadap orang-orang yang mempersekutukan-Nya.