Madinah
surah Al-Hadid

Ayah

29

Tempat Wahyu

Madinah

Surat Al-Hadid terdiri dari 29 ayat, termasuk golongan surat Madaniyyah, dan diturunkan setelah surat Az-Zalzalah.

Dinamai "Al-Hadid" (besi) diambil dari kata "Al-Hadid" yang terdapat pada ayat ke-25 surat ini.

**Pokok-Pokok Isi:**

1. **Keimanan:**

Hanya kepada Allah semua urusan kembali; beberapa sifat Allah dan beberapa Asma-ul Husna serta pernyataan kekuasaan Allah di langit dan di bumi.

2. **Hukum-hukum:**

Perintah menginfakkan harta.

3. **Lain-lain:**

Keadaan orang-orang munafik pada hari kiamat; hakikat kehidupan dunia dan kehidupan akhirat; tujuan penciptaan besi; tujuan diutusnya para rasul; kehidupan kerahiban dalam agama Nasrani bukan berasal dari ajaran Nabi 'Isa; celaan kepada orang bakhil dan orang yang menyuruh orang lain berbuat bakhil.

Surat Al-Hadid pada umumnya menerangkan hal-hal yang berhubungan dengan anjuran berinfak dan membelanjakan harta di jalan Allah. Juga menerangkan bahwa Allah mengutus para nabi dengan membawa agama untuk kebahagiaan hidup manusia, di samping menciptakan besi yang bermanfaat bagi kehidupan manusia dan untuk mempertahankan agama yang dibawa oleh rasul-rasul itu.

**Hubungan Surat Al-Hadid Dengan Surat Al-Mujadalah:**

1. Pada surat Al-Hadid disebutkan beberapa Al-Asmaul Husna, di antaranya: "Al-Bathin" dan "Mengetahui segala sesuatu", sedangkan pada surat Al-Mujadilah disebutkan bahwa Allah mengetahui pembicaraan-pembicaraan yang dirahasiakan.

2. Pada akhir surat Al-Hadid disebutkan bahwa Allah memberikan karunia kepada perempuan, yaitu dengan menghilangkan hal-hal yang merugikan pihak perempuan pada hukum zhihar yang berlaku di kalangan Arab Jahiliyah.